Kurikulum memegang peranan penting dalam kegiatan belajar mengajar di international school in North Jakarta. Masing-masing sistem serta metode pembelajaran menawarkan ciri khas yang akan bermanfaat bagi anak sesuai jenjang pendidikan mereka. Untuk itu, Anda sebagai orangtua perlu mengecek jenis-jenis kurikulum sebelum menentukan sekolah yang tepat.
Kurikulum di sekolah internasional
Karakteristik kurikulum standar internasional umumnya mengikuti negara yang mereka adaptasi metode pembelajarannya. Ada pula yang penerapannya dilakukan berdasarkan ahli di bidang yang bersangkutan. Di Indonesia, kurikulum-kurikulum berikut yang biasa dipakai sekolah internasional:
1. Montessori
Dikembangkan Dr. Maria Montessori, Montessori cukup familier di telinga para orang tua. Jenis kurikulum ini menekankan pembelajaran interaktif melalui metode time-blocking. Tujuannya supaya para siswa mampu menyelesaikan masalah serta membangun kerja sama dengan teman-temannya.
Tak hanya membangun skill bersosialisasi sejak dini, Montessori pun memperkenalkan aktivitas-aktivitas yang menunjang pengembangan intelektual, kemandirian, serta skill interpersonal.
2. International Early Years Curriculum
Sesuai namanya, International Early Years Curriculum (IEYC) fokus terhadap perkembangan anak melalui kreativitas serta pengalaman. Para siswa yang memperoleh kurikulum ini akan dilatih untuk berinteraksi sejak dini dengan melibatkan orang tua dalam praktiknya.
Kerja sama orang tua serta guru dalam IEYC ditujukan untuk mendorong respons dari berbagai pengalaman. Siswa pun diharapkan lebih aktif dan tak minder selama belajar.
3. Cambridge International
Cambridge International menjadi kurikulum basis global yang umum dipakai sekolah internasional. Akan tetapi, sejumlah sekolah telah menyesuaikan kurikulum asal Inggris tersebut dengan kurikulum nasional. Dengan begitu, siswa akan lebih mudah mengikuti metode ajarnya.
Faktor ini pula yang membuat orang tua memilih sekolah dengan kurikulum Cambridge untuk memperkenalkan anak pada standar pembelajaran bertaraf internasional.
4. International Baccalaureate
Berasal dari Jenewa, Swiss, International Baccalaureate (IB) dapat diimplementasikan sebagai kurikulum pendidikan untuk anak usia 3 sampai 19 tahun. Metode ajar yang diperkenalkan cukup luas dengan penekanan pada kemampuan fisik, kognitif, emosional, serta sosial.
International Baccalaureate memperkenalkan berbagai program yang menambah wawasan serta mengajak anak aktif belajar. Kurikulum ini pun telah diakui berbagai universitas populer di dunia.
5. International Primary Curriculum
Seperti IEYC, International Primary Curriculum memasang fokus pada anak pada jenjang SD (elementary school) dari usia 5 hingga 11 tahun. Kurikulum ini dianggap sebagai sistem lengkap karena memuat komponen-komponen yang tematik sekaligus kreatif.
Materi yang dibahas dalam IPC memuat pengetahuan, pemahaman, hingga keterampilan yang membantu siswa mengembangkan wawasan maupun soft skill lainnya.
Ada pula kurikulum seperti Australian Curriculum dan Singaporean Primary School yang dapat ditemukan di beberapa international school of North Jakarta. Pastikan Anda mendalami masing-masing kurikulum dan mengecek programnya sesuai kapasitas dan kepribadian anak.